KELAS/PERTEMUAN Pra Konsepsi DESA GUCIALIT KEC.GUCIALIT TAHUN 2019
KELAS/PERTEMUAN Pra Konsepsi
DESA GUCIALIT KEC.GUCIALIT
TAHUN 2019
Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Sejak Prakonsepsi di Desa Gucialit
Angka balita stunting (balita pendek) Desa Gucialit pada 2019 masuk kategori sangat tinggi yaitu sebesar 10% dimana masalah tersebut terkait dengan masalah gizi pada ibu hamil.
Untuk mengatasinya dibutuhkan upaya inovatif sebagai terobosan untuk mempercepat penurunannya dengan fokus pada perbaikan gizi 1000 hari pertama kehidupan (HPK). serta banyaknya kasus anemia pada wanita pra hamil (prakonsepsi). Oleh karena itu, pelayanan wanita prakonsepsi menjadi sangat penting yang menjadi bagian dari pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di Desa Gucialit.
Pelayanan kesehatan prakonsepsi merupakan strategi kesehatan untuk memperbaiki kesehatan wanita dan menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan prakonsepsi adalah pelayanan wanita usia reproduksi sebelum kehamilan untuk memastikan bahwa kondisi dan perilaku ibu pada saat hamil yang dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi dapat diidentifikasi dan dikelola agar dapat terdeteksi sejak awal kehamilannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perbaikan gizi harus dimulai sejak prakonsepsi atau sejak menjadi pengantin.
Banyak pihak yang belum bekerja bersama untuk berupaya menyusun program pembangunan menggunakan target terukur dan kolektif dengan mengacu pada perbaikan indikator pembangunan manusia. Pengembangan potensi sumberdaya manusia terkait erat dengan masalah kesehatan dan kependudukan seperti tingginya angka stunting (balita pendek), gizi kurang, gizi lebih, kawin muda, kematian ibu dan anak, serta meningkatnya penyakit degeneratif yang dapat diantisipasi sejak periode prakonsepsi.
Kurang gizi pada wanita periode prakonsepsi tidak hanya masalah kesehatan sehingga untuk mengatasi masalah gizi perlu diterapkan upaya keterlibatan lintas sektor. Perlu penerapan model pelayanan yang melibatkan semua sektor terkait pada pelayanan wanita periode prakonsepsi, mulai dari KUA, Puskesmas, dan Kelurahan yang melibatkan Kepala Kelurahan, Kepala/Penghulu KUA, Bidan Puskesmas/Kelurahan, Kader Posyandu, PKK, kepala Kelurahan serta Ketua RW. Beberapa rangkaian kegiatan telah dilakukan, antara lain Desa Gucialit telah mengembangkan Pelayanan Wanita Prakonsepsi di Tahun 2017 yang diawali dengan sosialisasi di Desa Gucialit.
Sebagai bagian dari upaya percepatan perbaikan gizi di Desa Gucialit, Puskesmas Desa Gucialit telah melaksanakan Pertemuan yang berjudul “Kelas Pra Konsepsi pada tanggal 17 Oktober 2019 bertempat di Balai Desa Gucialit,
Untuk mencegah bertambahnya angka balita stunting didesa gucialit.
DESA GUCIALIT KEC.GUCIALIT
TAHUN 2019
Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Sejak Prakonsepsi di Desa Gucialit
Angka balita stunting (balita pendek) Desa Gucialit pada 2019 masuk kategori sangat tinggi yaitu sebesar 10% dimana masalah tersebut terkait dengan masalah gizi pada ibu hamil.
Untuk mengatasinya dibutuhkan upaya inovatif sebagai terobosan untuk mempercepat penurunannya dengan fokus pada perbaikan gizi 1000 hari pertama kehidupan (HPK). serta banyaknya kasus anemia pada wanita pra hamil (prakonsepsi). Oleh karena itu, pelayanan wanita prakonsepsi menjadi sangat penting yang menjadi bagian dari pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di Desa Gucialit.
Pelayanan kesehatan prakonsepsi merupakan strategi kesehatan untuk memperbaiki kesehatan wanita dan menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan prakonsepsi adalah pelayanan wanita usia reproduksi sebelum kehamilan untuk memastikan bahwa kondisi dan perilaku ibu pada saat hamil yang dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi dapat diidentifikasi dan dikelola agar dapat terdeteksi sejak awal kehamilannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perbaikan gizi harus dimulai sejak prakonsepsi atau sejak menjadi pengantin.
Banyak pihak yang belum bekerja bersama untuk berupaya menyusun program pembangunan menggunakan target terukur dan kolektif dengan mengacu pada perbaikan indikator pembangunan manusia. Pengembangan potensi sumberdaya manusia terkait erat dengan masalah kesehatan dan kependudukan seperti tingginya angka stunting (balita pendek), gizi kurang, gizi lebih, kawin muda, kematian ibu dan anak, serta meningkatnya penyakit degeneratif yang dapat diantisipasi sejak periode prakonsepsi.
Kurang gizi pada wanita periode prakonsepsi tidak hanya masalah kesehatan sehingga untuk mengatasi masalah gizi perlu diterapkan upaya keterlibatan lintas sektor. Perlu penerapan model pelayanan yang melibatkan semua sektor terkait pada pelayanan wanita periode prakonsepsi, mulai dari KUA, Puskesmas, dan Kelurahan yang melibatkan Kepala Kelurahan, Kepala/Penghulu KUA, Bidan Puskesmas/Kelurahan, Kader Posyandu, PKK, kepala Kelurahan serta Ketua RW. Beberapa rangkaian kegiatan telah dilakukan, antara lain Desa Gucialit telah mengembangkan Pelayanan Wanita Prakonsepsi di Tahun 2017 yang diawali dengan sosialisasi di Desa Gucialit.
Sebagai bagian dari upaya percepatan perbaikan gizi di Desa Gucialit, Puskesmas Desa Gucialit telah melaksanakan Pertemuan yang berjudul “Kelas Pra Konsepsi pada tanggal 17 Oktober 2019 bertempat di Balai Desa Gucialit,
Untuk mencegah bertambahnya angka balita stunting didesa gucialit.
Komentar
Posting Komentar